Minggu, 07 Februari 2010

Rinduku Tumpah Pada Bejana Miliknya

Rinduku Tumpah Pada Bejana Miliknya
[kepada Engkau di hatiku]

Sihir ? sihir ! cinta !,sihir ? sihir ! rindu ?
Bukan,bukan? Bunda?
+Ini kenyataan
Iya,iya Bunda dia menjerat leherku...

Ah...hatimu bahkan lenyap?
+Dia bawa serta terbang Bunda,iya - iya

Bahkan lidah dimulutmu?pun! kelu?
+Iya Bunda,iya...
Ingin selalu, untuk memuja dan mengharapnya...

Kusut! Masai engkau?
+Kesegaranku untuknya nanti...
Luntur segala sombongku
Terbantai,berkubang pada lumpur lumpur pesona
Tajam kukunya selaksa pisau bermata ganda...
Erat....erat!!! mencengkeram...luka...
Tiada lepas...

Sakitkah kau? anaku?
+Ahhhh kesakitan yang nikmat Bunda...

....Usah ragu?Sebutkan padaku siapa ia?bocah lelakiku?
Luang waktu,Iya...-... iya Bunda
Ya,kini dia telah berdiri pada latar bayangmu
Dan menyebutnya adalah menyebut ketegaranmu juga
Indah!!!???,lihat Bunda dia merapikan kerudung yang kau kenakan...
....Helaan sepenuh lembut,sepenuh cita...
...Ahh sehalus rindumu dia bunda
Tatapmu? Bunda? engkau cantik bersahaja
Impianku,Begitupun juga dia Bunda
Kerna rinduku segera tumpah pada bejana miliknya
Untuknya....

Depok,Pada Sore Yang Indah 17-12-2009, 18.55. WIB

”whs [anak Ibunda]”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar