Jumat, 02 April 2010

Rell Yang Merambat Bisu

Rell Yang Merambat Bisu

Sekat Sekat Kotak
:Peron Stasiun Kereta Api UI


ringkik mentari senja mampir disebuah peron
bocah penjaja koran tanpa ekspresi kecewa kala tertolak
...kemudian berpindah menawarkan kesebelah...
"moga ada rezeqi disitu nak"
sebuah Do'a menyesali penolakan terpanjat
siluet temaram jatuh pada atap gubuk dibawah reklame mobil mewah


mengisi pojok peron sepasang muda mudi saling meremas jemari
mungkin sepasang kekasih atau entah
simudi terkikik sekilas bertatap melempar kerling jeli
sejenak hanya sejenak matanya masih sempat singgah dilain wajah


bagai ribuan tawon geremang suara banyak orang
sengat parfum didih keringat endap sampah menyatu
seruak tangis lirih kanak pada himpit gendongan Ibu pemintaminta


gerombolan putih abu abu garang berderap
gelak tawa serta makian membaur
tanpa kesantunan jalan bersitabrak-gaduh
lelaki kecil berkacamata rambut panjangnya bergerai
...kuyu sendiri melihat semua yang dilihat
kepul panas teh tubruk baur hiruk pikuk


remaja ber headphone
-kacamata hitam
-diluar dunia sepi bisu
tak kudapati tegur sapa
selain dialog kesendirian
langkah lamunan awang awang tatap mata
semua masing masing sendiri agaknya
hidup bagai dietalase toko
terpajang hanya kerjap pandang


tak temu salam selain sapa kesendirian-semua tanpa peduli
sibocah penjaja koran letih tertidur diemperan-tiada yang peduli
alur penumpang langkah tergesa gesa-tiada juga saling peduli
simuda mudi berasik mesra seakan tiada terusik-mana peduli?


lelaki kecil berdiri memunggungi jerit kereta
pias membenarkan letak kacamata
menyisir rambut panjangnya dengan jemari
tergenggam ditangan satunya sebuah buku kumal
tentang "negeri elok bermasyarakat damai ramah santun"


masihkah kami disebut punya jiwa?
jabat erat-tegur sapa pertanda hangat kehidupan:lenyap

tersekat dalam sekat berpenyekat bersekat sekat-pekat


Peron Stasiun Kereta Api Depok,Jum'at 26/03/2010,16.22 WIB

"whS"

1 komentar: