Minggu, 07 Februari 2010

Emak ..

Emak….


Mak..
Kususuri keriput tuamu…
Pada bangsal bangsal mentari masai dikaki bukit,meremah membibing altar pertemuan agung yang tlah dijanjikan,kuhamparkan airmukaku agar engkau berkenan megiris wajahku,menyayat kelopak mata dan kutunggu kau menyesap pelan darah yang menetes penuh nikmat...

Mak…
Ku dengar sirihmu tinggal 5 lembar,lipatlah mak,bersama gambir dan pinangnya,kunyah remahlah rundukan masa dirongga mulutmu lalu ludahkan-liur merah pekat itu ke ubun ubunku,biar aku berkeramas mencuci rambutku yang penuh daki bergimbalkan pada kemesraan rokhani…

Mak…
Kuhirup harum tangan tuamu yang sumarah
Katamu “agar bisa manjing ajur ajer,mendapati sang penuntun kang sejati,bertanya dan berkaca kepada sangkan paran yang luruh menggesek nurani setiap keping kadang sinarawedi,ati wening,berpuncak sudut semedi…”


:


Mak…
Engkau kesaksian alam awang uwung kang dumadi…
[kata Lek Jiman..”Emak Gusti Allah Kang Maujud…!!!”]


Depok,04022010,04.10 WIB diterjaga pagi

“whS anak Ibunda”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar